TAHAPAN AWAL
Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa tanah
Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan
Bagian lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat genteng, hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk tanaman.
Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari permukaan tanah.
Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari kedalaman satu meter sebagai upaya terhadap pelestarian lingkungan.
Proses selanjutnya adalah pembersihan tanah dari material-material pengotor seperti batu, plastik, sampah dll.
Setelah cukup bersih tanah kemudian diaduk dengan menambahkan air.
Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan
Bagian lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat genteng, hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk tanaman.
Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari permukaan tanah.
Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari kedalaman satu meter sebagai upaya terhadap pelestarian lingkungan.
Proses selanjutnya adalah pembersihan tanah dari material-material pengotor seperti batu, plastik, sampah dll.
Setelah cukup bersih tanah kemudian diaduk dengan menambahkan air.
PENGOLAHAN TANAH LIAT
Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan.
Tujuan dari proses ini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih halus dan merata.
Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen,
pada proses ini juga ditambahkan sedikit pasir laut.
Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu lembek sehingga mempermudah proses penggilingan.
Penggilingan berlangsung dalam waktu yang singkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai dengan ukuran genteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan keweh.
Keweh inilah yang pada nantinya merupakan bahan baku sebagai pembuatan genteng.
Tujuan dari proses ini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih halus dan merata.
Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen,
pada proses ini juga ditambahkan sedikit pasir laut.
Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu lembek sehingga mempermudah proses penggilingan.
Penggilingan berlangsung dalam waktu yang singkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai dengan ukuran genteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan keweh.
Keweh inilah yang pada nantinya merupakan bahan baku sebagai pembuatan genteng.
PENCETAKAN GENTENG
Proses selanjutnya adalah pencetakan genteng.
Pencetakan genteng dilakukan dengan cara memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa mesin press ulir. Sebelum dimasukkan, pipihkan dulu kuweh dengan cara dipukul-pukul dengan kayu atau biasa dikenal dengan gebleg. Tujuan dari gebleg adalah mendapatkan keweh yang padat dan juga sesuai dengan ukuran mesin press.
Pencetakan genteng dilakukan dengan cara memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa mesin press ulir. Sebelum dimasukkan, pipihkan dulu kuweh dengan cara dipukul-pukul dengan kayu atau biasa dikenal dengan gebleg. Tujuan dari gebleg adalah mendapatkan keweh yang padat dan juga sesuai dengan ukuran mesin press.
Output dari mesin press ini berupa genteng basah dengan bentuk yang masih belum rapi.
Proses selanjutnya adalah perapihan dimana bagian tepi genteng diratakan dan dibersihkan dari sisa-sisa tanah liat yang masih menempel akibat proses pengepressan.
Proses selanjutnya adalah perapihan dimana bagian tepi genteng diratakan dan dibersihkan dari sisa-sisa tanah liat yang masih menempel akibat proses pengepressan.
PENGERINGAN
Ada beberapa tahap yang harus dilalui dalam proses pengeringan genteng.
Yang pertama adalah proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan. Dimana genteng hasil pengepressan diletakan di dalam rak dalam waktu 2 hari.
Yang pertama adalah proses pengeringan dengan cara diangin-anginkan. Dimana genteng hasil pengepressan diletakan di dalam rak dalam waktu 2 hari.
Proses
pengeringan selanjutnya adalah pengeringan dengan menggunakan sinar
matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan cara menjemur genteng secara
langsung di bawah terik matahari selama kurang lebih 6 jam.
PROSES PENGERINGAN
Pengeringan
genteng selanjutnya berlangsung di dalam tungku. Pengeringan dalam
tungku berlangsung selama 2 hari atau 48 jam. Pengeringan dilakukan
dengan cara memasukkan genteng ke dalam tungku kemudian dipanaskan
dengan menggunakan bahan bakar berupa kayu. Pengeringan ini merupakan
pengeringan tahap akhir. Pengeringan ini juga sebagai pra pembakaran.
Proses selanjutnya adalah pembakaran. Pembakaran berlangsung selama 12
jam dimana suhu ditingkatkan sampai dengan kurang lebih 800 derajat
celcius kemudian ditahan pada suhu tersebut.
PENGGLASURAN
Output
dari tungku adalah genteng yang siap pakai, setelah disortir terlebih
dahulu tentunya. Untuk genteng ini biasa dinamakan genteng natural,
tergantung dari jenisnya. Pada proses kali ini adalah proses untuk
pembuatan genteng morando, so dinamakan genteng morando natural.
Untuk proses selanjutnya adalah pengglasuran. Glassur berasal dari kata glass yang berarti kaca secara harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah penambahan lapisan kaca pada permukaan genteng, relatif sama dengan proses coating.
Tujuan dari pengglasuran adalah supaya kenampakan genteng yang lebih indah dan artistik.
Disamping itu dengan adanya lapisan glassur juga dapat menghindarkan genteng dari lumut.
Bahan utama glassur adalah lead oksid atau pbo dengan penambahan matrik berupa fritz atau tepung kaca, penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan.
Bahan bahan glasur diaduk dengan air sebagai bahan pelarut sampai merata. Adonan bahan glasur kemudian dituangkan ke atas permukaan genteng dengan ketebalan tertentu.
Diamkan beberapa saat kemudian masukkan kedalam tungku untuk proses pembakaran tahap 2.
Untuk proses selanjutnya adalah pengglasuran. Glassur berasal dari kata glass yang berarti kaca secara harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah penambahan lapisan kaca pada permukaan genteng, relatif sama dengan proses coating.
Tujuan dari pengglasuran adalah supaya kenampakan genteng yang lebih indah dan artistik.
Disamping itu dengan adanya lapisan glassur juga dapat menghindarkan genteng dari lumut.
Bahan utama glassur adalah lead oksid atau pbo dengan penambahan matrik berupa fritz atau tepung kaca, penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan.
Bahan bahan glasur diaduk dengan air sebagai bahan pelarut sampai merata. Adonan bahan glasur kemudian dituangkan ke atas permukaan genteng dengan ketebalan tertentu.
Diamkan beberapa saat kemudian masukkan kedalam tungku untuk proses pembakaran tahap 2.
PEMBAKARAN TAHAP II
Proses
selanjutnya adalah pembakaran tahap ke 2. Genteng natural yang telah
dilapisi bahan glazur segera dimasukkan ke dalam tungku untuk mengalami
proses pembakaran. Pembakaran tahap 1 dan 2 relatif sama yang membedakan
adalah pada proses pembakaran tahap 2 tidak didahului dengan
penggarangan. Pembakaran tahap 2 berlangsung selama 13 jam dengan suhu
pembakaran dijaga supaya konstan pada suhu 900 derajat celcius.
TAHAPAN TERAKHIR
Tahap
yang terakhir pada proses produksi genteng glasur adalah finishing.
Output dari pembakaran tahap 2 berupa genteng glasur yang belum rapi,
oleh karena itu diperlukan finishing sebelum genteng siap dipasarkan.
Finishing yang dilakukan meliputi pengikiran pada tepi genteng,
pengikiran bertujuan untuk merapikan permukaan genteng. Kemudian
pengecatan yang bertujuan untuk menutupi bagian samping genteng yang
tidak dapat tertutup oleh lapisan glasur. Dan yang terakhir adalah
pengepakan, genteng diikat dengan striping band dengan jumlah sepuluh,
selain supaya rapi pengepakan ini juga akan memudahkan pengangkutan
genteng.
10 komentar:
boleh minta pin bb or messengger lainya gak??
mau tanya soal genteng glasur
Boleh tapi punya no.HP 08179414225
KARYA TULIS YG KEREN!!
Thanks
terimakasih..infonya, membantu tugas kuliah saya.. :)
trimakasih bro.... mau tanya pasir yang digunakan campuran jenis apa?
Buka bisnis toko mesin aja gan, keren :D
kalo boleh tau takaran tanah & pasir berapa banding berapa ka?
kalau ingin membuat genteng dengan warna abu-abu bagaimana cara pembakaranya ?
Terimakasih infonya, semoga semakin sukses
Posting Komentar